Sewaktu aku mengumbar kenikmatan diri, suamiku memergokiku.Penasaran, dia ikut serta, sentuhan terampilnya menyulut gairah.Hasrat kami bersama-sama meningkat, memuncak dalam klimaks yang meledak-ledak.
Aku sedang menikmati kesenangan diri, jari-jariku menari-nari di atas kulit sensitifku, ketika suamiku berjalan menghampiriku. Kilau nakal di matanya mengatakan padaku bahwa dia sangat ingin meminjamkan tangannya, sehingga untuk berbicara.Dengan cepat dia melepaskan pakaiannya, menyingkapkan kejantanannya yang mengesankan.Sentuhan terampilnya mengirimkan gelombang kenikmatan yang menjalariku, membuatnya tidak mungkin untuk menolak klimaks yang akan datang.Saat aku mencapai puncakku, suamiku ada di sana untuk menangkap setiap tetesnya, wajahnya bergambar kepuasan.Pemandangan wajahnya yang basah, puas hanya membakar hasratku untuk lebih banyak lagi.Dengan semangat aku membalas, membawanya masuk ke dalam mulutku, mencicipi sisa-sisa kenikmatan kami.Pemandanganku, yang saling berbagi kenikmatan, pandanganku yang menggoda, hanya menawarkan pertemuan yang menggoda, memberikan kenikmatan yang menggoda, menambah gairah kami berdua untuk saling memuaskan dalam sesaat setelah pertemuan yang penuh gairah, tubuh kami berdua terengah-engah tanpa henti saling bertukar nafas.
Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | 汉语 | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Italiano | Português | Türkçe | Bahasa Indonesia | ह िन ्द ी | English | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語