Setelah larut malam keluar, aku menemukan diriku berbagi tempat tidur ibu mertuaku.Meskipun ragu-ragu awal, pertemuan intim kami memicu hasrat yang membara, yang mengarah ke malam yang tak terlupakan dari gairah bersama.
Setelah seharian, aku mendapati diriku menginginkan waktu ikatan yang berkualitas dengan ibu tiri baruku.Cara apa yang lebih baik untuk terhubung selain dengan berbagi malam yang nyaman tidur di bawah atap yang sama?Kami menetap di tempat tidur, dan ketika gumaman lembut malam itu memenuhi ruangan, hasrat tak terduga mulai mengaduk-aduk dalam diriku.Aku mendapati diriku tertarik padanya, tarikan yang terlarang namun tak tertahankan.Di bawah sinar bulan yang redup, aku bisa melihat rasa lapar yang sama di matanya.Yang terjadi selanjutnya adalah angin puyuh gairah, pertemuan rahasia antara seorang putra dan ibu mertuanya yang baru.Rasa tubuh hangatnya, kulitnya yang memabukkan, bau tubuhnya yang melenguh menggema, menggema di malam yang sunyi tak kenal lelah.Seperti malam pertama yang mengubur di bawah cahaya fajar, kami berbagi kenangan intim di bawah ingatan kami, kenangan yang tak terbayangkan selamanya dalam ingatan kami berdua.
Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | 汉语 | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Italiano | Português | Türkçe | Bahasa Indonesia | ह िन ्द ी | English | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語