Dia menikmati beberapa kesenangan solo dengan dildo-nya, tidak menyadari kehadirannya. Dia memperhatikannya, semakin terangsang. Ketika dia akhirnya mencapai klimaks, dia bergabung dengannya, mendominasinya dari belakang, berakhir dengan creampie.
Aku terbaring di ranjang, tersesat di duniaku sendiri, ketika aku merasakan sepasang mata memandangiku. Agak lama aku menyadari bahwa kekasih Afrikaku, yang telah memperhatikanku cukup lama.Kontolnya yang besar dan hitam berdiri tegak, siap untuk menghujamkan kontolnya ke dalam memekku yang putih.Dia memerintahkan agar aku berlutut, bagian belakangku tersaji padanya, saat dia memasukiku dari belakang.Sensasi kontol besarnya yang meregang memekku sangat hebat.Aku melenguh kenikmatan saat dia terus menyetubuhiku, tangannya yang kokoh mencengkeram pinggangku dengan kuat.Aku bisa merasakan hasratnya padaku, kontol gedenya yang besar berdenyut di dalam diriku.Dia mengambil gerakan dari belakang, belum melanjutkan untuk menyetubuhinya dengan lembut.Pemandangannya yang terlalu besar untuk meniduri kontolku, tapi dia tidak bisa menahan klimaksnya, aku hanya bisa menahan kenikmatan, dengan klimaks yang menutupi tubuhku, dengan klitorisnya yang besar.Aku tak tahan untuk menahan klimaknya, dia hanya bisa menahan cairan klimaksku, dengan penuh kenikmatan.
Suomi | ह िन ्द ी | English | 汉语 | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | Português | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Dansk | 한국어 | Bahasa Indonesia | Italiano | Čeština | Ελληνικά | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | Türkçe | 日本語