Teman anak tiri bergabung dengan saya di kamar tidur saat saya memamerkan harta karun saya yang tidak dicukur. Dia menikmati menonton saya memuaskan diri sendiri, dan segera kami meningkat ke permainan anal yang intens dan akhir yang memuaskan.
Aku bersantai di sofa, pikiranku berkelana membayangkan anak tiri temanku ini.Lubangnya yang sempit dan penisnya yang besar selalu terlintas di benakku.Aku tidak bisa tidak membayangkan diriku meregangkan liangnya yang ketat dengan jari-jariku dan penisku yang tebal.Saat aku duduk, aku membiarkan daerah netherku yang belum dicukur mengintip keluar dari balik rokku.Aku bisa melihat matanya melesat ke memekku yang terbuka, bibirnya sedikit terbuka mengantisipasi.Aku kemudian menggapai ke bawah dan mulai menikmati klitorisku yang besar, tanganku yang lain menjelajahi lipatan tubuhku yang ranum.Aku bisa merasakan bangunan gairahnya saat dia memperhatikanku, matanya tak pernah lepas dari area intimku.Aku kemudian melebarkan kakiku, semakin lebar mengangkangkan kakiku ke lubangku yang sempit.Dia mengangkang dalam lubangnya, tangannya menjelajah ke dalam lubang pantatku, jarinya menjelalui lubang pantatanku, membuatku mencapai klimaks dengan jarinya yang lembut dan jarinya menembus lubang tebalku, membuat aku mengerang dengan jarinya menembus liang tebalnya.
Suomi | Dansk | Ελληνικά | Čeština | Magyar | Български | الع َر َب ِية. | Bahasa Melayu | 汉语 | עברית | Polski | Română | Svenska | Русский | Français | Deutsch | Español | Italiano | Português | Türkçe | Bahasa Indonesia | ह िन ्द ी | English | Nederlands | Slovenščina | Slovenčina | Српски | Norsk | ภาษาไทย | 한국어 | 日本語